-Indonesia tanah air beta Pusaka abadi nan jaya Indonesia sejak dulu kala Tetap di puja-puja bangsa Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata-
(home) (gubug hatiku) (ceritaku) (jepretan) (hometown) (my pride) (Tentang Penulis) kritik saran

Selasa, 22 Desember 2009

malang kusayang malangku makin malang...


malam ini gerah..
bukan kecemasan yang singgah
tapi peraduan kota ku kian muram..
sejuk yang dulu kurasa
singgah sejenak dan kini terhempas..

ini bukan murka alam kawan..
tanah subur yang dulu berlapis rumput
kini hanya pemanis mulut..
bumi yang asri akan pepohonan nan hijau
kini berubah jadi hutan beton..
MOG, MATOS, jalan aspal..
itu hanya sedikit contoh muramnya kota ini..

satu persatu pohon terpinggirkan
hanya menjadi sebuah hiasan jalan
tergusur oleh kerasnya ambisi materi
kemajuan jaman ato moderenisasi
tak lagi memandang tangisan alam
bahkan apa yang kelak akan kau wariskan..???

10 tahun.. 20 tahun.. 30 tahun lagi..
anakmu hanya akan merasakan
sejuknya kota malang dari sebuah cerita
atau berubah menjadi sejarah
dalam buku yang usang dan berdebu
"KOTA MALANG YANG SEJUK"
seperti cerita ken dedes ato ken arok

gagah dan kokoh gunung mengelilingi
kalah jauh dengan gagahnya mall hari ini..
lihatlah hotel itu, gedung bertingkat itu, pasar modern itu..
di tengah kota semua nampak gagah berdiri

kadang kita terpesona..
melihat kerlip lampu disana
nampak indah di kejauhan
namun menyekap jeritan alam..

gunung-gunung tak mampu lagi
menampung indahnya alam kota
semua tergantikan panasnya ambisi
melupakan hati nurani
sekarang happy..

entah nanti...


By: Max'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar